Tanggal 23-25 Juni yang lalu, berlangsung Pelatihan Perencanaan Program Peremajaan Kota dan Pengelolaan Lingkungan Perkotaan. Dipandu oleh instruktur-instruktur Prolat, yaitu; Ir. Bakti Setiawan, MA, Ph.D, Dr. Ir. Bondan Hermanislamet, M.Sc, Ir. Leksono Probosubanu, MURP, Ph.D, Ir. Dwita Hadirahmi, MA, Ir. Suryanto, MSP dan Drs. Soejoso Tjokrosoedarmo.
Peserta berasal dari berbagai wilayah Indonesia, antara lain Kabupaten Fakfak, Kabupaten Yahukimo, Kota Kupang, Kabupaten Sidoarjo dan Kabupaten Banyuwangi. Peserta sangat antusias dalam berbagai kegiatan yang sudah diagendakan, baik kegiatan di kampus maupun kegiatan di lapangan.
Kelas Peremajaan Kota melakukan studi lesson learn di Kawasan Malioboro, beserta wilayah-wilayah pendukungnya. Peserta didampingi instruktur menyusuri kawasan Sosrowijayan, Jl. Malioboro dan Kampung Gemblakan. Selanjutnya kawasan taman budaya dan benteng Vredeburg.
Kelas Pengelolaan Lingkungan Perkotaan melakukan studi lesson learn di Kawasan Malioboro dan Code Utara. Di kawasan tersebut, peserta mempelajari dan berdiskusi tentang masalah-masalah lingkungan di pusat perkotaan Malioboro, penyediaan air bersih mandiri dan pengelolaan sampah rumah tangga di kawasan Code utara.
Poin pembelajaran (lesson learned) yang didapatkan peserta dengan kemungkinan replikasi di daerah, antara lain adalah;
1. Dalam peremajaan pusat kota (kasus Malioboro), pemerintah meminta tanah penduduk (bagian depan) di Jl Malioboro untuk dijadikan ruang publik. Mungkinkan dilakukan di daerah lain?
2. Infrastruktur jalan Malioboro dikurangi lebarnya, dari 9 m menjadi 7 m. Upaya ini dilakukan untuk mengurangi beban Malioboro dan mengalihkan arus lalu lintas ke jalan-jalan yang paralel dengan Malioboro.
3. Pengelolaan sampah rumah tangga dan penataan rumah-rumah di kawasan Code. Mungkinkah direplikasi di daerah?
dst…