LATAR BELAKANG
Tiap kota memiliki keunikan karakter, sejarah dan budaya warga yang terekspresi pada hadirnya kawasan-kawasan yang memiliki kekentalan sejarah dan aset pusaka. Dalam praktik pembangunan perkotaan, kawasan pusaka tersebut sering tidak cukup mendapat perhatian dibanding pembangunan fisik yang berorientasi untuk memacu pertumbuhan ekonomi. Sesungguhnya, kota tanpa kesadaran sejarah warganya (collective memory) seperti orang hilang ingatan. Kota yang memelihara pusaka akan memiliki banyak referensi untuk berdiri mantab, percaya diri, dan dapat dengan mudah dikenali, diapresiasi dan dicintai warganya juga dikagumi warga lainnya. Tidak berarti pula bahwa kawasan pusaka tidak boleh berubah dan berkembang. Perubahan menanggapi tantangan zamannya adalah proses yang melihat ke masa depan, namun tanpa kehilangan aset dan nilai yang berharga yang harus dilestarikan. Proses ini adalah pelestarian dalam arti melakukan perubahan yang terkendali. Pengelolaan kawasan pusaka dengan memelihara aset pusaka sekaligus memanfaatkan dan mengembangkannya merupakan salah satu tantangan bagi kompetensi para pengelola kota saat ini.
TUJUAN
Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman, ragam pendekatan pelestarian dan program aksi untuk mengelola kawasan pusaka. Beberapa aspek yang dibahas, yaitu perencanaan program aksi, manajemen risiko bencana untuk pusaka dan ekonomi pusaka. Melalui diskusi teori dan good practices dari berbagai studi kasus, peserta akan memiliki kapasitas dalam pengelolaan kawasan pusaka yang meningkat.
TARGET GROUP
Pejabat dan atau staf Bappeda, Dinas Tata Kota, Dinas PU, Dinas Kebudayaan, Dinas Pariwisata baik pada tingkat Provinsi/Kabupaten/Kota (terutama anggota Jaringan Kota Pusaka Indonesia), LSM dan pihak terkait.
MATERI
Isu dan prinsip perencanaan pusaka, Pendekatan perencanaan dan pengelolaan kawasan pusaka, Ekonomi pusaka dan ekonomi kreatif, Teknik dan metoda perencanaan pusaka, Good governance dan pengembangan masyarakat, Pemasaran kawasan pusaka, dan Pengelolaan risiko bencana untuk pusaka.
Pemberian materi akan diisi pula dengan kunjungan lapangan, dimana peserta mendapat kesempatan untuk menyerap berbagai pengalaman pengelolaan kawasan pusaka di Kota Yogyakarta.
KOMPETENSI
Peserta mempunyai kapasitas dalam penyusunan program aksi pengelolaan kawasan pusaka, mencakup antara lain identifikasi aset pusaka, pengembangan dan implementasi.
FASILTAS
modul, seminar kit, makan siang, coffee break, sertifikat, tempat pelatihan di lingkungan kampus Universitas Gadjah Mada.